Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat datang di Website MAN 1 Banyuwangi. Website ini masih dalam tahap pengembangan. Terima kasih atas kunjungannya.

Singkatan Standard Nama Kota Banyuwangi - Bukan BWI

Tahukah Anda singakatan-singkatan nama kota secara resmi (standard) itu apa? Berikut ini adalah kutiban resmi dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) Indonesia terkait dengan singkatan nama-nama kota di Indonesia dalam sebuah buku digital dengan nama Singkatan Nama Kota terbitan BSN.

Singkatan nama kota sangat penting untuk berbagai keperluan, diantaranya yang bersifat praktis misalnya informasi yang merujuk pada jarak tertentu menuju suatu kota. Selain itu untuk keperluan yang bersifat administratif misalnya untuk menentukan kode nama kota yang dapat berupa singkatan hasil pemekaran daerah, ataupun untuk keperluan transportasi, pengiriman pos maupun perhubungan. Agar seluruh kepentingan tersebut dapat diselaraskan dengan mempergunakan kode wilayah, maka BSN melalui Panitia Teknis 07-01 Informasi Geografi/Geomatika menyusun Standar Nasional Indonesia (SNI) 7657:2010 Singkatan nama kota.

Adapun lingkup dari SNI ini adalah mengatur singkatan nama ibukota dari kabupaten/kota yang ada diwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan untuk nama provinsi SNI ini mengacu pada ISO 3166-2:1998.

Untuk memudahkan pengguna dalam memanfaatkan SNI 7657:2010, maka Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi BSN menyusun Buku Singkatan Nama Kota dengan tujuan sebagai berikut:
  1. Memudahkan berbagai pihak dalam memahami SNI 7657:2010 Singkatan nama kota.
  2. Mensosialisasikan penggunaan singkatan nama ibu kota kota dari kabupaten/kota berdasarkan SNI 7657:2010 kepada pihak yang berkepentingan.
  3. Menjadi panduan atau rujukan berbagai pihak terutama instansi yang selama ini menggunakan singkatan nama ibu kota, dan bahkan nama kota untuk tujuan sesuai dengan kewenangan instansi.
Singkatan nama kota ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti Kementrian Dalam Negeri untuk keperluan penataan daerah di wilayah Indonesia, Badan Pusat Statistik untuk keperluan terkait data statistik, Pos Indonesia untuk keperluan penyeragaman kode wilayah terkait tujuan pengiriman dan Telekomunikasi terkait dengan kode telekomunikasi.

Buku ini memuat singkatan 33 nama provinsi, 398 kabupaten, 93 kota, 1 kabupaten administrasi, dan 5 kota administrasi. Untuk singkatan nama provinsi, ISO 3166-2:1998 yang dijadikan sebagai acuan baru memiliki 29 nama provinsi, sedangkan 4 provinsi hasil pemekaran belum diusulkan ke
sekretariat ISO untuk ditambahkan kedalam standar tersebut.

Jadi singkatan nama Kota Banyuwangi secara standard adalah BYW, bukan BWI. Misalnya kita akan menyingkat nama Madrasah Aliyah Negeri Banyuwangi, maka singkatan yang benar adalah MAN BYW.

Sumber info: http://www.bsn.or.id/main/bsn/detail/9
Buku Digital terkait singkatan resmi nama kota di Indonesia dapat diunduh dari sini.


Foto Kegiatan Lampau



Drs. H. Hosnan, M.PdI (paling kiri) Kakankemenag Kab. Banyuwangi dan H. Hairomi Hasyim, S.Pd M.PdI (Paling Kanan) Kepala MAN Banyuwangi foto bersama dengan peserta lomba Dzikir Maulid. (Banyuwangi, 06 Pebruari 2012)

Hardiknas, Bupati Anas Jadi Motivator Pendidikan di MAN Banyuwangi

Banyuwangi - Tidak seperti hari-hari biasa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Banyuwangi. Sekitar 70 siswa MAN kelas X dan XI mendapat kejutan saat Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mendadak menjadi guru motivator sukses di kelasnya.

Selama kurang lebih 30 menit, puluhan murid itu dimotivasi Bupati Anas agar selalu mengedepankan akhlak positif dan pendidikan karakter. Tepat selepas pelaksanaan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Jumat (2/5/2014) di Taman Blambangan, Bupati Anas mengunjungi salah satu sekolah di Banyuwangi.

Saat memberikan motivasi, Bupati Anas menuturkan, selain faktor diri sendiri, lingkungan juga menjadi salah satu penentu kualitas sukses. Bupati Anas yang pernah mengenyam pendidikan berbasis madrasah itu menceritakan beberapa kisah perjalanan dirinya dan sahabat-sahabatnya yang sukses.

Ia juga memotivasi para murid agar selalu bersemangat, pantang menyerah dan tekun beribadah. Sebab dalam menghadapi persaingan global tanpa batas saat ini, mental positif serta lingkungan positif menjadi kunci utama yang hingga kini masih teguh ia terapkan.

"Jika ingin sukses bisa terapkan 3 kunci ini, pergaulan positif, doa orang tua dan carilah orang yang mau menasehati kita. Itu penting," tegas Bupati lulusan Harvard Kennedy School of Government.

Bupati Anas menyemangati puluhan siswa itu agar memiliki keyakinan sukses. Apapun kesulitan dan tantangan yang dihadapi saat ini jika yakin dan percaya diri dengan kualitas dan kemampuan yang dimiliki maka sukses hanya tinggal menunggu waktu.
Saat menit awal para siswa diberi motivasi oleh Bupati Anas, wajah puluhan siswa itu masih terlihat tegang. Namun, setelah 10 menit berlalu, kobaran semangat positif Bupati Anas mulai menular ke seluruh isi ruangan. Semangat mereka juga mulai terpompa saat Bupati Anas menceritakan bahwa banyak orang sukses yang dilahirkan berawal dari kesulitan dan kesukaran.

"Saya rasa anak-anak sekolah perlu motivasi dan keyakinan bahwa banyak orang yang awalnya susah tapi bisa sukses. Teori sudah banyak, pendidikan karakter sudah ada tapi motivasi diri itu penting," ungkapnya.

Bupati Anas juga berpesan kepada para guru pendidik di sekolah agar lebih bekerja dengan hati. Sebab mendidik tidak hanya sekedar menjadi anak yang pandai tapi juga anak yang bahagia.

"Guru sekarang harus bekerja memakai hti. Sebab kita dilahirkan bukan hanya sebagai anak yang pintar, tapi juga bisa bahagia. Banyak orang yang sukses tapi tidak bahagia. Sukses, pandai dan bahagia. Hidup yang selalu berkeseimbangan," pungkasnya.

Sementara itu, siswi kelas X, Firdausinnisa (15) menambahkan, ia mengaku lebih bersemangat saat dimotivasi oleh Bupati Anas. Remaja berkaca mata ini berharap jika program pendidikan yang bisa memotivasi siswa seperti hari ini bisa dilakukan rutin.

"Saya senang, motivasi diri dan percaya diri saya bertambah. Intinya harus yakin, berdoa dan percaya diri dengan kemampuan diri. Insyaallah bisa," tutupnya.

Sumber: http://news.detik.com/read/2014/05/02/114639/2571272/475/1/hardiknas-bupati-anas-jadi-motivator-pendidikan-di-man-banyuwangi